Minggu, 28 April 2013

Demokrasi

Lama ga di liat ni Blog,..
ngomong soal politik Indonesia pasti ga akan ada abis nya deh.. mulai dari mafia kasus sampe dengan kasus korupsi yang terjadi di elit skrg,... banyak bangt skrg orang mau nyalon jadi elit politik di Legislatif dan eksekutif, karena mau deket sama Pemilu+pilkada sih.. pesen dari gw cuma 1, cerdas dalam memilih dan menentukan pilihan, proporsional dalam melihat semua calon yang mau dipilih, jgn sampe nanti padaa sakit hati dan malah ngamuk dibelakang karena kesalahan sndri..
Banyak skrg masyrakat juga malah apatis soal ini, masa bodoh soal pemilihan umum, kalau ga setuju sama yang terpilih nanti malah sibuk demo, ga setuju lah ini lah itulah. banyak bgt alsan msyrakat.. maka nya kalau ga mau bgtu kalian harus pada milih, dalam memilih pun harus bener-bener selective dan serius melihat calon yang bakal di pilih.
semakin banyak orang yang ngaku dirinya pinter, semakin sulit buat kalian untuk menentukan pilihan untuk siapa yang bakal kalian pilih.. cara terbaik adalah kalian harus bisa melihat bagaimana si calon bersosialisasi dan memberikan visi misi dia, skrg bukan nya janji atau pemberi harapan palsu ke msyrkat (Tulisan sebelum ini), tapi msyrkat skrg butuh kerja yang nyata dari para orang terpilih dari suara rakyat itu,..
To Be continue.....

Senin, 01 April 2013

Pandawa dan Kurawa di Dunia Nyata



Sosok Pandawa sangat memberi inspirasi dan contoh bagi para penguasa dewasa ini di Indonesia, demokrasi menjadi bentuk hal sudah sangat menjadi hal kecil dan diremehkan oleh banyak orang.. Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa merupakan bentuk dan lambang dari pemimpin yang sangat tidak rakus akan kekuasaan.. Seorang Arjuna dan Patih Krisna merupakan bentuk pasangan yang sangat baik menjadi contoh bagi pemimpin saat ini..

Sosok Arjuna yang sangat Karismatik, cerdas dan sangat disegani oleh lawan, dan sosok Krisna yang berani dan sangat tegas karena sikapnya yang tegas dan patuh kepada Pandawa.. Saat dimana Pandawa harus melawan ratusan pasukan Kurawa dalam perang, seorang Arjuna dengan kecerdasan dan kepintarannya melakukan kerjasama dengan Krisna yang memiliki sikap tegas dan berani dalam mengambil keputusan, Arjuna memerintahkan Krisna untuk membunuh Para Perwira Kurawa dengan Panah Krisna, yang akhirnya membuat para pasukan Kurawa menjadi takut dan bingung karena para pentinggi dari Kurawa sudah mati dengan panah Krisna.

Contoh ini merupakan bentuk suatu sikap pemimpin yang harus dicontoh.. Seorang Presiden yang harus memiliki kecerdasan dan pintar dalam bersikap yang memiliki pasangan yang berani dan memiliki sosok yang sangat ditakuti dan segani oleh banyak pihak... Namun dari semua cerita diatas harus bermuara kepada 1 tujuan yaitu "Tidak Haus Akan Kekuasaan"...



Sosok Kurawa yang haus akan kekuasaan merupakan bentuk dan contoh para penguasa di Bangsa kita saat ini.....

Politik Negro

Politik Indonesia sudah mulai mengalami banyak degradasi kepercayaan dari masyarakat, menurunnya elektabilitas dari masyarakat kepada politik dan para elite politik yang ada di Indonesia sudah mulai mengalami krisis kepercayaan.

Banyaknya kasus politik yang dialami para elite politik membuat posisi politik Indonesia menjadi menurun dari Pandangan dunia... kalau boleh kasih saran seharusnya para elit dan Partai politik harus melakukan :

1. Partai Politik harus memiliki Badan Usaha Milik Partai, hal ini merupakan bentuk agar tidak terjadi korupsi yang dilakukan oleh partai politik melalui para kadernya di Konstituen dan Kepala Daerahnya, hal ini karena adanya kontrak politik dari partai kepada kadernya.  Yang akhirnya membuat para kader partai melakukan korupsi dipekerjaannya.

2. Kutu Loncat (Verifikasi Partai yang selective), ini merupakan bentuk suatu hal yang sangat penting dalam melakukan verifikasi calon DPR, DPRD, dan Calon Kepala Daerah yang mewakili dari patrtainya, karena banyak elite politik yang gagal dalam verifikasi calon dan di tolak oleh partai besar karena tidak lolos kriteria, lalu calon elite politik ini pindah ke partai kecil yang memiliki verifikasi calon yang kurang ketat.. Hal ini merupakan bukti dan contoh bahwa calon tersebut memiliki niat yang tidak baik, niatnya hanya mencari kekuasaan (Kedudukan/Posisi dan Uang) dalam keberhasilannya nanti dalam pemilihan.

3. Politik Pencitraan, hal ini merupakan teori atau bentuk politik yang sangat Basi' dan terlalu banyak calon atau elit politik yang melakukan hal ini, karena mereka hanya butuh suara dan dukungan dari masyarakat untuk menghadapi pemilihan, maka akhirnya mereka melakukan "Politik Pencitraan" terhadap konstituen mereka... Masyarakat dewasa ini sangat tidak membutuhkan hal tersebut, masyarakat sangat membutuhkan bukti yang sangat nyata dari para elite politik, bukan hanya janji dan sikap Pura-pura yang dilakukan oleh seluruh para Elite Politik terhadap masyarakat.