Indah dan lucunya kisah
politik dan para pejabat Negara Indonesia saat ini, mendekati Pemilu 2014
semakin terlihat sifat dan Ideologi para Partai dan Elite Politiknya. Kisah dan naiknya BBM pada tahun lalu banyak
sekali para partai politik dan elite politik yang tidak setuju dengan kebijakan
yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat.. namun setelah 1 tahun berjalan dengan
adanya banyak kejadian dan adanya Bergaining
Politic dalam menghadapi Pemilu 2014, hanya ada 1 partai yang tidak setuju
dengan adanya kebijakan untuk tidak dinaikkannya BBM, partai tersebut merupakan
partai koalisi yang di anggap dekat pemerintah berkuasa.
Partai Keadilan
Sejahtera semakin membuat dirinya menjadi partai yang hanya menjadi bahan Dagelan bagi masyarkaat, masyarkat pun
hanya bias mengelus dada melihat keadaan partai keadilan sejahtera. Partai ini memiliki 3 orang kader yang
menjadi Mentri dalam cabinet pemerintah berkuasa, namun saat ini Partai
Keadilan Sejahtera belum malakukan tindakan tegas bagi kadernya yang ada dalm
cabinet.
Saat Pemerintah
mengeluarkan keputusan untuk meningkatkan harga BBM di kalangan masyarakat
dengan harga yang sudah ditentukan PKS sibuk dengan perpecahan Internal Partai
antara Dewan Syuro dan Presiden PKS sendiri tentang mendukung atau menolak
kebijakan yang dikeluarkan oleh pmerintah pusat ddengan menaikkan harga BBM
dalam kalangan masyarakat. Penolakan
kenaikan BBM oleh PKS, membuat penulis menilai bahwa PKS sedang “melawak”,
karena saat penolakan kenaikan harga BBM, namun Mensos yang sekaligus kader
dari PKS malah sibuk membagikan BLSM (bantuan langsung sementara masyarakat).
Yang paling membuat
lucu adalah saat 1 tahun lalu Partai-partai banyak mengatakan dan menolak untuk
menaikkan harga kenaikan BBM, banyak partai besar sangat tidak menyetujuii dengan
keputusan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat tentang kenaiakan harga BBM,
namun saat ini partai-partai besar yang dulu sangat menggebu-gebu untuk menolak
kenaikan harga BBM saat ini sudah menghilang sama sekali. Partai Gerindra, PDIP, HANURA, GOLKAR dll.
Saat ini partai-partai
yang disebutkan sudah menjadi partai yang sama sekali tidka mengeluarkan
kata-kata menolak, malah mereka mendukung, hanya PKS yang selama ini dianggap
partai koalisi terdekat dari penguasa malah merubah cerita. Akan banyak analisis
dari para pakar politik tentang tindakan yang dilakukan oleh PKS dalam menolak
kenaikan harga BBM. Disaat semua
menyetujui kenaikan harga BBM, PKS malah menolak.
Semua itu merupakan
strategi untuk menghadapi PEMILU 2014, dimana PKS saat ini sedang mengalami
kasus besar dan takut mengurangi nilai Elektabilitas
partai dimata masyarakat. Mungkin hanya
ini jalan yang dilakukan PKS dalam merebut kepercayaan masyarkat dalam
menghadapi PEMILU 2014.
Semua hal ini merupakan
bentuk strategi Partaai Politik dalam menghadapi PEMILU 2014 yang akan menjadi
pesta dan diprediksi merupakan perebutan kekuasaan antara Mafia-mafia besar.
Bergaining
Politic yang berhasil dilakukan partai penguasa dalam
kesiapan menaikkan BBM merupakan bentuk bahwa seluruh partai saat ini sedang
membela diri dalam menyelamatkan Indonesia dalam ke-Defisit-an, karena apabila
Indonesia deficit 3% maka pemerintah dan Partai Politik melanggar
Undang-undang, karena di Undang-Undang sudah jelas ditulis bahwa Negara tidka
boleh deficit sampai angka 3%.
Tinggal masyarakat
pintar dalam menyikapi apa yang terjadi saat ini dalam fenomena politik yang
mereka lihat antara kepentingan politik dan kepentingan bangsa. Tidak boleh hanya selalu pemerintah atau
parpol yang selalu menjadi sorotan evaluasi, namun msyrkat juga harus ikut dlam
serta peran membangun dan mendukung bangsa.